Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang.Al-Haq (Allah swt.) mengasingkan diri bersama mereka, dan
sifat Uluhiyah di-tajrid-kan bagi mereka. Maka, awal limpahan
pengetahuan Al-Haq datang melalui penyaksian-penyaksian penampakan-Nya,
dan turun-Nya kepada mereka pada awal Uluhiyah. Ke-Azalian turun pada
keabadian, dan kelanggengan baqa', sampai pada yang tiada hingga, tiada
pangkal. Setelah itu, diikuti dengan sifat Penyaksi yang Menghadang
penuh Perkasa; Keangkuhan tiada tara, Tampilnya paksaan, Tingginya
Kesombongan, Pemaksa kekuasaan dan Dahsyatnya pelenyapan, Agungnya
kebesaran dan Agungnya keperkasaan. Dengan hal demikian, lalu Dia
mengasingkan Diri, Maha Besar dan Maha Luhur dengan Keagungan. Al-Haq
Tegak, bersama Al-Haq untuk Al-Haq. Al-Haq bersama Al-Haq sebagai Hakim
bagi hukum.Dia Esa dalam Kemandirian Perkasa-Nya, Esa, Sendiri dan
segalanya bergantung kepada-Nya. inilah awal penyaksian Turun-Nya kepada
orang yang dilimpahi Nama ini, dan orang itu ditempati Nama tersebut di
hadapan-Nya. Hal itu diiringi dalam penjagaan benteng-Nya dengan-Nya
dan bagi-Nya dari Asmaul Husna-Nya, baik yang ditunjukkan atau belum,
berupa Asma-asma al-Jam'u mat-Tafriqah sekehendak-Nya ketika dalam
penampakan maupun penyembunyian. Diantaranya ada yang jelas dalam
pembuktiannya dan gamblang dalam wilayah pencariannya, terlihat sebab
akibat arahnya, beristirahat dalam tempat-tempatnya, di sana dan di sini
dalam kendaraannya. Lantas sifat-sifat menjadi fana' dengan melintasnya
penghimpunan menurut teknis hakikat, yang kemudian ditutupinya. Di
dalamnya tersembunyi, lalu dihilangkan. Padanya terhampar lalu
disimpannya. Semula mendiami lalu dibinasakan. Ketika dikalahkan lalu
dipaksanya. Lalu keasingan-keasingannya musnah berpisah tanpa sambung;
membubung dengan susunan namun tanpa jenis aturan. Lalu meninggi dengan
dzahir nya, dan penampakan keruntuhannya melalui pemandirian
hukum-hukumnya. Lalu pada saat seperti itulah, bercerai-berai lenyap;
kesombongan saling menyombong; keperkasaan saling memerkasakan, lalu
pada kala seperti itu, muncullah "mana"-nya "mana", (ainal ain) padahal
"mana" itu tidak menempati waktu (masa).
Lalu
ke manakah perginya "mana" menurut kelanggengan Azalinya? Sedangkan
mana yang tidak mana bagi-Nya, dan tidak di mana di dalamnya berada
dalam Kemandirian Uluhiyah. Itulah sebagian apa yang dihamparkan Al-Haq
dengan-Nya dalam Nama Al-Jam'u.Kemudian berlaku kepada mereka sesuatu
yang berlaku dalam pandangan, dalam bukti penyaksian yang mempertemukan
Al-Haq, kepada siapa pun yang demikian sifatnya atas nama-Nya Yang
Sendiri dan ilmu-Nya yang murni. Ini merupakan isyarat yang tidak bisa
diulas lebih banyak. Dan tidak memahami jenis isyarat itu kecuali dengan
keadaan yang telah kami sebutkan di atas. Banyak yang telah diliputi
uraian tersebut, namun aku tidak mampu mengungkapkannya.
Raihlah
melalui sesuatu yang tidak bisa diraih kecuali dengan-Nya, manakala
mengetahui Al-Haq dengan pengetahuanmu dan di dalam pemahamanmu.Maka di
antara sebagian yang dipertemukan oleh Al-Haq dalam Nama at-Tafriqah
adalah: Nama itu ditahan oleh penampakan sesuatu yang dipakai oleh
mereka, dan dipakainya untuk menjelaskan apa yang mereka tahan. Mereka
dalam laku permukaannya penuh dengan kesaksian-kesaksian yang rahasia
terpendam. Manakala diperlihatkan apa yang mereka teliti, tenggelamlah
tempat penemuan oleh ketersembunyian rahasiannya. Mereka dalam
penyaksian-penyaksian apa yang ditampakkan kepada mereka menurut
kebisaaan apa yang diperlihatkan kepada mereka. Lalu mereka melihat
pancaran apa yang sedang dilihatnya; yaitu melihat pancaran rahasia yang
terjaga, yang mengguncang mereka dalam penampakan apa yang tersembunyi
itu. Hal itu terjadi ketika belum diberikannya sifat ini kepada mereka
pada tirai yang asing. Lalu ditampakkan bukti kesaksian pencurahan dan
pelimpahan rasa kasihan dari perkara yang mendahului. Mereka ditampakkan
dengan-Nya ketika mereka diterima oleh-Nya bersama-Nya. Dan pengagungan
kedudukan-Nya di sisi mereka, melalui berita-berita adanya penemuan
yang terpenuhi, dan pemenuhan pada setiap yang dicintai, dicari dan
disenangi, melalui penyempurnaan purnanya kesucian dan manunggalnya
anugerah yang beruntun. Lalu mereka dikasihani dalam tempat aman bagi
mereka, melalui penyaksian mereka kepada-Nya, yang ghaib dari diri
mereka, dan mengambil apa yang diterima mereka, dan mencabut apa yang
membuat mereka gembira dari anugerah dan rasa kasihan-Nya, dan mereka
dihentikan oleh kehendak agar sampai kepada-Nya, dan pencarian
kepada-Nya; berupa kontra-kontra kesaksian yang dahulu.Seandainya engkau
melihat mereka dengan mata penyaksian-Nya pada mereka, dan melihat
dengan kenyataan apa yang ditempatkan kepada mereka, tentu engkau akan
melihat berbagai sandera yang terbelah-belah dan terlenyapkan, serta
melihat penyiksaan arwah-arwah luluh lantah.
Mereka
dihanyutkan melalui pelenyapan dalam Keperkasaan Malakut-Nya, dan
mereka dilenyapkan dengan limpah-ruah cobaan Al-Haq dengan pemusnahan
oleh-Nya, dengan sesuatu dimana mereka mendapatkan pertolongan dari-Nya,
dan dengan itu Pula kepada-Nya, dalam tekanan-tekanan kegelisahan
bencana yang membuat mereka mengaduh. Nafas-nafas mereka dikumpulkan
dalam nafas-nafas mereka, dan ruh-ruh mereka ditahan dalam ruh-ruh
mereka. Dan dengan begitu mereka ke sana-ke mari, dan dari-Nya,
bersama-Nya, kepada-Nya mereka menunggalkan diri.Inilah, sebagian ilmu
Tauhid dihamparkan oleh hamba-hamba Kinasih-kinasih-Nya. Selesailah (bab
ini), dengan memuji kepada Allah dan dari Allah dan dari Allah pula.
‘Semoga Allah menganugerahkan rahmat-Nya kepada Muhammad dan seluruh
keluarganya, dan memberikan keselamatan dengan keselamatan penuh.’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar